Rabu, 02 Juni 2010

Sejarah Dominikan Awam

SIAPAKAH MEREKA ?


Dominikan Awam (dulu di kenal sebagai Ordo ke-tiga Dominikan) adalah kumpulan umat beriman, yang berpartisipasi dalam hidup kerohanian dan kerasulan Ordo Pewarta, dibawah bimbingan Persau-daraan Dominikan dan sesuai Anggaran Dasar yang telah disetujui Gereja. Tujuan hidup mereka adalah kesempurnaan hidup Kristiani.

Beranggotakan pria maupun wanita awam, lajang atau menikah yang hidup sebagai pertanda dunia. Panggilan hidup mereka terutama sebagai anggota ordo religius yang berwawasan universal. – (J. Rubba OP, Ordo ke tiga Santo Dominikus).

Dominikan Awam yang sekarang ada ini diresmikan pada tahun 1285 oleh Munio de Zamora, Master Jendral Ordo yang ke 7. Namun sebenarnya telah berdiri abad ke 12. Sejak berdiri, Ordo Pewarta banyak menjalin kerjasama dengan kaum awam. Mewujudkan tujuan spiritual serta kepentingan-kepentingan Gereja lain, bahkan juga berpartisipasi dalam hal-hal kerasulan. Awalnya dipakai beberapa istilah seperti ‘penitens’ atau ‘ke-tiga’. Mereka memang ada, dan terkait Ordo Dominikan. Bekerjasama erat dengan cabang-cabang lain dalam Keluarga Dominikan, mereka selalu membawa misi-misi khusus.

KETERLIBATANNYA DENGAN DUNIA MASA KINI


Kehadiran Dominikan Awam terutama membawa ciri keduniawian awam itu sendiri, juga aspirasi mereka dalam mencapai kesempurnaan Kristi-ani, melalui partisipasi dalam kegiatan-kegiatan kerasulan Gereja bersama Ordo Dominikan.

Konsili Vatikan II menyatakan bahwa seluruh umat Kristiani terpanggil untuk menjadi sempurna. “Semua kaum beriman, dipanggil Tuhan dengan cara masing-masing, untuk mencapai kesucian sempurna seperti halnya Bapa, yang sempurna adanya. Apapun kondisi dan situasinya.” (dok. Gereja, No. 11)

Sesuai rencana indah, agar semua menjadi orang suci. “ Program hidup keagamaan awam adalah meningkatkan kualitas pribadinya, baik sebagai orang yang berkeluarga maupun kaum lajang serta janda / duda. Berdasarkan kesehatan, profesionalisme, serta aktivitas sosial mereka. Tiada henti meningkatkan kualitas hidup, kesungguhan serta bakat-bakat yang dianugerahkan. Seharusnya ia memanfaatkan semua karunia Roh Kudus itu. Terlebih lagi bila kaum awam mau bergabung dengan salah satu asosiasi atau badan yang direstui Gereja demi menjawab panggilan,. Mereka akan mengadopsi ciri-ciri khas kehidupan spiritual yang sesuai badan Gereja yang mereka anut.” ( kerasulan awam no.4 )

Semua anggota Gereja, termasuk awam, dipanggil aktif berpartisipasi dalam semua kegiatan kerasulan. Semua kegiatan kerasulan dalam tubuh mistik Kristus / gereja, yaitu menyebarkan kerajaan Allah disega-la tempat, menyelamatkan jiwa-jiwa kembali kepangkuan Allah.

Keterkaitan sama terungkap pada sinode 1987 di Roma yang membicarakan: “Panggilan dan misi Awam setelah 20 tahun Konsili Vatikan II”

Tujuan menyucikan umat melalui partisipasi kerasulan menggereja, paling baik dicapai bila awam membentuk wadah khusus. Dapat dirumuskan sebagai “Wadah, dimana anggotanya tergerak untuk hidup merasul, berjuang menjadi Kristiani sempurna, dan hidup dalam kenyataan dunia. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar